Ayyapan dan Sidha tinggal di pedalaman hutan Konni di Distrik
Pathanamthitta. Suatu saat, Sidha sang istri sakit demam parah hingga
butuh perawatan dan laki-laki berkulit gelap ini memutuskan harus
membawa istrinya daripada meninggalkan Sidha sendirian saat dirinya
mencari pertolongan.
Tidak ada rumah sakit yang berada di dekat tempat tinggalnya. Maka, Ayyapan, laki-laki bertubuh kurus ini menggendong istrinya sejauh 40 kilometer di tengah guyuran hujan dan harus melewati hutan serta jalanan terjal untuk membawa istrinya ke rumah sakit. Belum lagi ancaman diterjang gajah-gajah liar di hutan.
Tidak ada rumah sakit yang berada di dekat tempat tinggalnya. Maka, Ayyapan, laki-laki bertubuh kurus ini menggendong istrinya sejauh 40 kilometer di tengah guyuran hujan dan harus melewati hutan serta jalanan terjal untuk membawa istrinya ke rumah sakit. Belum lagi ancaman diterjang gajah-gajah liar di hutan.
Ilustrasi / news.naij.com |
Sidha yang tengah hamil 6 bulan itu harus menerima kenyataan pahit bahwa bayi yang dikandungnya telah meninggal dunia. Dengan perih tak terkira, Sidha melahirkan bayi yang sudah tak bernyawa itu. Selain demam tinggi, Sidha juga menderita gizi buruk yang membuat kondisi tubuhnya semakin terpuruk.
Ayyapan tidak menyerah, dia meminta kepada dokter untuk mengobati Sidha. Perlahan, kondisi Sidha mulai pulih dan membaik walau masih lemah dan sedih karena kehilangan janin dalam kandungannya. Ayyapan dan Sidha memiliki kondisi ekonomi yang buruk sehingga untuk melanjutkan pengobatan Sidha, Ayyapan kesulitan biaya.
Sidha masih membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit namun Ayyapan tidak lagi memiliki biaya untuk pengobatan istrinya. Namun di dunia ini masih banyak manusia yang peduli, sebuah lembaga swadaya masyarakat membantu mendanai biaya perawatan mereka. Kini Sidha mendapat terapi untuk menyembuhkannya dari gizi buruk dan perjuangan Ayyapan untuk menyelamatkan istrinya berhasil.
0 pendapat:
Posting Komentar